Dalam
kegiatan bisnis, setiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk
memperoleh keuntungan atau laba. Perusahaan harus melakukan berbagai upaya
untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien.
Pada artikel ini
akan dibahas terkait peningkatan laba dalam perusahaan manufaktur, dimana
penjualan berasal dari produk yang dihasilkan dalam sistem manajemen produksi.
Manajemen
produksi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk
barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output (Heizer dan Render, 2011:
4). Tujuan dari manajemen produksi adalah
- - Menjalankan dan melakukan evaluasi setiap strategi yang digunakan oleh perusahaan secara efektif dan efisien
- - Melakukan berbagai inovasi strategi agar mengikuti perkembangan zaman
dan lingkungan
- - Melakukan evaluasi SWOT Analyze
- - Adanya pengendalian dari setiap strategi yang ada
-
Melakukan adaptasi dalam setiap perubahan ataupun perkembangan yang
dilakukan di setiap strateginya
Demi terwujudnya
tujuan produksi dan manajamen, maka perlu adanya tahapan – tahapan yang harus
dilakukan dalam menjalankan manajemen produksi dalam suatu perusahaan.
1.
Perancangan Produksi
Tahap awal dimana seluruh rancangan ide ataupun inovasi produk dari
setiap anggota tim dibahas, dari konsep produk sampai operasional produksi
kedepannya sehingga bisa untuk mencapai tujuan organisasi. Misalnya, jenis
barang yang diproduksi, bahan baku, standar kualitas dan lain – lain.
2.
Pengendalian Produksi
Setelah
adanya perencanaan, proses produksi siap untuk dilaksanakan. Namun, dalam
prosesnya perlu adanya kontrol pengendalian dalam aktivitas produksi. Tujuannya
adalah supaya manajemen tetap on track sesuai tujuan organisasi dan menciptakan manajemen
yang produktif efektif dan efisien. Misalnya, pengaturan jadwal pesanan, jadwal
kerja/ shift, detail rancangan sistem kerja dan lain sebagainya.
3.
Pengawasan Produksi
Tujuannya agar hasil produksi yang dihasilkan sesuai dengan rancangan
awal, tanpa kekurangan, tepat waktu dan tentunya tidak menambah beban biaya
akibat waktu yang berlebihan. Sehingga akan terciptanya produk yang sesuai
dengan standar kualitas perusahaan
Pada
perkembangannya, manajemen produksi dipengaruhi dengan dua faktor pendukung untuk
mencapai tujuan perusahaan. Faktor pertama, Division of Labour (konsep
pembagian tugas kepada tenaga kerja ke dalam fokus – fokus tertentu). Cara ini
mampu untuk meningkatkan produktivitas yang efektif dan efisien.
Faktor
Kedua, adanya revolusi industri yang harus dilakukan oleh perusahaan. Revolusi
industri berupa cara untuk menignkatkan keahlian dan mampu memberikan nilai
berdaya saing ( mengganti tenaga manusia dengan tenaga komputer/ robot). Namun,
yang perlu dipahami konteks yang tersebut diperutukan kepada perusahaan yang
telah mengalami perkembangan bukan usaha bisnis yang baru berjalan apalagi
fokus bisnis yang masih menggunakan cara – cara tradisional.
Adapun beberapa
aspek yang dapat dilihat dalam revolusi industry ini, antara lain :
- -
Komputerisasi semakin banyak dan luas
- -
Efisiensi produksi batu bara sebagai bahan bakar dan besi baja menjadi
bahan utama
- -
Pembangunan infrastruktur yang kian berkembang pesat.
- - Accesabe sistem perbankan dalam usaha penyaluran kredit kepada masyarakat
daerah yang membutuhkan modal sehingga bisa mengembangkan bisnisnya.
Dengan
memperhatikan faktor – faktor yang ada diharapkan mampu memberikan dampak dan
membantu manajemen produksi untuk bertumbuh semakin pesat dan menghasilkan
produk yang sesuai standar yang sudah ditetapkan.
Aktivitas
produksi merupakan faktor penting dalam penunjang perusahaan dalam menciptakan
laba (khususnya pada perusahaan manufaktur). Penerapan produksi tidak selalu
berjalan dengan lancer, namun dengan adanya manajemen produksi yang produktif
efektif dan efisien mampu menunjang aktivitas produksi supaya berjalan dengan
baik sesuai dengan rencana dan bisa mencapai target yang sudah ditetapkan
perusahaan.
Aditya Cahyo Utomo
2017020143 / MA3 Manajemen
0 Comments:
Posting Komentar
Thank you for your comment.